Sekitar 50 petani bibit sayuran dan hortikultura se-Sumatera Barat melakukan studi lapangan ke lahan kelompok tani Harapan Baru Nagari Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Selasa (13/3).
Pimpinan rombongan dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI Purnomo mengatakan, pembuatan benih unggul di tingkat petani masih rendah sehingga petani mencari benih ke pihak lain seperti buatan pabrik.
Sebenarnya petani kita sudah mampu membuat benih sendiri tapi kurang di sosialisasikan,” katanya.
Dia mencontohkan, kesuksesan salah seorang petani di Nagari Sumanik Syafrianto, yang berhasil menciptakan benih unggul Cabe Gero dan Buncis Raysanda. Keberhasilan membuat benih ini telah membawa Syafrianto ke Istana Negara menerima penghargaan petani penangkar benih dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Untuk itu, dia mengharapkan peserta workshop petani penagkar benih sayuran dan hortikultura se-Sumbar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan mengembangkannya di wilayah masing-masing.
“Untuk menciptakan benih bermutu diperlukan kreativitas petani dengan terus melakukan penelitian di lapangan”, katanya.
Dia menyebutkan, workshop petani penangkar benih sayuran dan hortikultura di luar pulau Jawa baru pertama kali digelar di Provinsi Sumbar.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanah Datar, Nelita Yelda mengatakan wilayah Kabupaten Taah Datar ada lima dari 14 Kecamatan yang membudidayakan tanaman hortikultura.
“Kita terus memberikan motivasi kepada petani untuk mampu membuat benih sendiri sehingga tidak selalu membeli benih di pasaran,” tutur Yelda. (fan/jno)
Batusangkar, ANTARA-SUMBAR